Foto: Changi Imigration. (CNBC.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Turis yang datang dan pergi dari di Bandara Changi kini dapat melewati imigrasi tanpa perlu menunjukkan paspor.
Mulai 5 Agustus, Singapura dapat melewati jalur otomatis tertentu di Terminal 3 hanya dengan menggunakan biometrik wajah dan iris.
Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) Singapura mengatakan, ini adalah bagian dari uji coba sistem izin baru tanpa paspor yang akan diluncurkan secara bertahap di semua terminal di Bandara Changi pada akhir September, dan di Marina Bay Cruise Centre pada Desember.
"Proses pengurusan seperti ini mengurangi waktu yang dibutuhkan pelancong untuk melewati imigrasi hingga 40 persen," kata ICA, dikutip dari CNA, Jumat (9/8/2024).
Pilihan Redaksi
Maling HP Ketar-Ketir, Google Buat Fitur Anti-Pencuri Pakai AI
Profil Sam Altman, Orang Asing Pemegang Golden Visa Pertama RI
Teknologi Bawa Perbankan Hadapi Ancaman Ini, Bisa Diantisipasi?
Prakarsa tersebut merupakan bagian dari rencana ICA untuk digitalisasi imigrasi, guna meningkatkan pengalaman setiap turis dan memperkuat keamanan perbatasan.
ICA menambahkan bahwa sistem pemeriksaan kode QR di pos pemeriksaan darat Singapura dengan Malaysia juga akan diperluas untuk pengendara sepeda motor pada bulan depan.
Sistem ini telah diperkenalkan untuk mobil pada 19 Maret tahun ini, sebelum diperluas untuk pengemudi bus pada 15 April.
People walk past an indoor waterfall at Jewel Changi Airport in Singapore October 7, 2021. REUTERS/Edgar Su
Tidak perlu menunjukan paspor
Berdasarkan Konsep Izin Baru ICA, ada dua jenis izin imigrasi tanpa paspor untuk sistem baru ini. Yang pertama menghilangkan kebutuhan akan tanda pengenal apa pun.
Turis yang datang ke Singapura dapat melewati imigrasi di pos pemeriksaan udara dan laut negara tersebut tanpa paspor, baik pada saat kedatangan maupun keberangkatan. Sementara hal yang sama berlaku bagi pelancong asing hanya pada saat keberangkatan.
Semua pelancong dapat menggunakan jalur otomatis untuk pemeriksaan. Namun, tidak termasuk anak-anak di bawah usia enam tahun, karena ciri fisik dan biometrik kelompok ini masih berkembang dan mungkin tidak menyediakan sarana autentikasi yang andal.
Jenis pemeriksaan kedua adalah dengan sistem kode QR, yang sejauh ini telah diterapkan pada mobil di dua pos pemeriksaan darat Singapura di Woodlands dan Tuas.
"Pemeriksaan tanpa token bisa dilakukan di pos pemeriksaan udara dan laut karena ICA sudah mengetahui sebelumnya para pelancong yang datang melalui pos pemeriksaan, dari manifes awal yang diserahkan oleh operator maskapai penerbangan dan kapal," kata badan tersebut.
"Di pos pemeriksaan darat, informasi pelancong seperti itu tidak tersedia sebelumnya," imbuhnya.
Oleh karena itu, kode QR diperkenalkan sebagai bentuk identifikasi sebagai pengganti paspor itu sendiri, untuk mempercepat proses di pos pemeriksaan darat.
Popular articles sugi88
Picture and text recommendations sugi88
Recently published sugi88
- 08/09月
Scotland vs Australia prediction and betting tips - September 7, 2024
- 11/08月
Raja HP Terbaru RI, Xiaomi Siapkan Baterai Monster 7.500 mAh
- 11/08月
Aplikasi Pengganti WhatsApp Makin Ramai, Banyak Kelompok Anti-Muslim
- 11/08月
Bandar Kripto Bangkrut Mau Bagi-bagi Duit Rp 202 T
- 11/08月
Jurus NeutraDC Perluas Bisnis Infrastruktur AI Enabler Berkelanjutan
- 11/08月
Lewat Antares Eazy, Telkom Bantu Perkuat Keamanan di Satu Aplikasi
- 11/08月
Wujudkan Ekosistem Smart City, Indonesia Butuh Teknologi Ini!
- 11/08月
BI Perintah Bank Tutup Rekening Judi Online, Begini Isi Suratnya
- 11/08月
Spesies Baru Anakonda Hijau Terpanjang di Dunia Ditemukan di Sini
- 11/08月
Masuk Singapura Ga Butuh Paspor, Lewat Imigrasi Changi Cukup Bawa Diri